SMA Doa Bangsa kembali meluluskan 49 peserta didik terbaiknya dalam kemeriahan momen Wisuda Peserta didik tahun ajaran 2022/2023, perayaan tahun ini terasa begitu spesial karena bisa kembali mengundang orangtua/Wali Peserta didik setelah pembatasan sosial selama kurang lebih empat tahun kebelakang. Meski demikian, tidak pernah mengurangi euphoria untuk mengantarkan setiap kelulusan Peserta didik, sesuai dengan prinsip yang diterapkan yakni suka cita dalam menyambut kedatangan ke sekolah hingga mengantarkan Peserta didik menuju masa depan cerah.
Sebagai salah satu satuan pendidikan baru di Sukabumi, SMA Doa Bangsa dengan konsisten berhasil mengirimkan peserta didiknya ke jajaran universitas terbaik di Indonesia melalui berbagai jalur. Mulai dari seleksi nasional berbasis tes maupun prestasi, di mana tahun ini kembali menjebolkan Peserta didiknya ke kampus terbaik mulai dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) hingga Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebanyak delapan Peserta didik berhasil lolos pada jalur seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP) dari kuota sekolah terakreditasi A, dua Peserta didik lainnya lolos melalui jalur seleksi terpadu peguruan tinggi UIN/IAIN/STAIN, sedangkan Peserta didik lainnya tengah berjuang dalam seleksi nasional berbasis tes (SNBT) tahun 2023.
Serangkaian kegiatan yang harus jalani oleh Peserta didik kelas XII di SMA Doa Bangsa dengan beberapa aspek kelulusan yang harus dipenuhi, meliputi progres perkembangan sikap, keterampilan, juga pengetahuan. Selain itu, pada semester akhir Peserta didik juga diberikan bimbingan untuk membuat sebuah karya tulis dengan observasi lapangan yang secara langsung dilakukan di Desa Adat Kasepuhan Gelar Alam yang dilaksanakan pada bulan Januari 2023. Melalui kegiatan tersebut Peserta didik diharapkan bisa memperdalam pengetahuan dan pengenalan terhadap budaya masyarakat lokal, melakukan analisa dari berbagai macam bidang tinjauan, melakukan uji kelayakan karya, hingga dinyatakan lulus dan bisa mengikuti prosesi wisuda kelulusan.
Acara Wisuda Kelulusan sendiri setiap tahunnya digunakan sebagai momen apresiasi akhir bagi seluruh Peserta didik kelas XII, merekam jejak perjalanan serta mengapresiasi mulai dari langkah kecil hingga tindakan besar dari Peserta didik. Sebagai puncaknya dibuat beberapa kategori penghargaan bagi Peserta didik dengan pencapaian terbaik diantaranya, The Academician, The Organizer, The Climber, The Expert, The Socializer, The Role Model dan Anugerah Adhinata. Adapun penghargaan yang diberikan setiap tahunnya bersifat tidak tetap, menyesuaikan keunikan pada masing-masing Peserta didik kelas XII yang akan lulus, sehingga menjadi salah satu momen yang sangat ditunggu sepanjang perjalanan Peserta didik selama 3 (tiga) tahun.
Seperti kategori yang diberikan tahun ini yakni The Socializer, di mana kategori ini merupakan apresiasi kepada para Peserta didik dengan perkembangan sikap sosial yang luar biasa berkembang selama tiga tahun di SMA Doa Bangsa. Kategori ini terasa begitu spesial ditengah kentalnya sikap individualisme pada generasi muda yang coba kita kikis bersama-sama. Ditengah tingginya aktifitas dunia maya, ternyata terlihat perkembangan yang sangat baik dari para Peserta didik dengan sikap ramah, mampu berkomunikasi serta membangun interaksi dengan baik, sangat peduli terhadap orang sekitar, juga kerap kali melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial. Hal tersebut kemudian menjadi dasar bagi SMA Doa Bangsa untuk memberikan apresiasi kepada para Peserta didiknya yang memiliki pencapaian pada indikator tersebut. Sesuai dengan visi yang diusung yakni “Ekosistem Pendidikan Yang Progresif Dalam Membisa Aset Strategis Bangsa Melalui Integrasi Program Keterampilan Untuk Mewujudkan Visi Indonesia 2025”, sekolah binaan Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa ini diharapkan mampu mendampingi peserta didiknya untuk selalu berpogres, bertumbuh dalam berbagai aspek, berkembang dengan berbagai macam pencapaian, sehingga terbentuk ekosistem pendidikan yang diharapkan. Selain itu juga memenuhi esensi dari pendidikan seperti filosofi yang telah lama digaungkan tokoh pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, yakni “Ing Ngarso Sung Tolodo, Ing Madya Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani”.